Minggu, 28 Agustus 2011

IDUL FITRI ATAUKAH LEBARAN???

Sobat kang dol, pernahkah anda memikirkan untuk membedakan antara Idul Fitri dengan Lebaran??? Menurut anda apakah keduanya sama??? Tentunya sebuah pertanyaan yang sekilas terlihat memiliki substansi yang sama bukan??? Namun bila ditelusuri secara cermat akan terlihat perbedaan yang mendasar antara satu dengan yang lainnya.

Coba kita telaah satu per satu, kata lebaran adalah kata serapan yang diambil dari Bahasa Jawa yaitu lebar yang secara etimologi berarti selesai atau rampung. Jadi kata lebaran digunakan untuk menunjukkan selesai atau berakhirnya puasa karena asal dari kata tersebut memang merujuk pada kata selesai atau rampung. Dan kata inipun bisa juga digunakan untuk menunjukkan hari besar setelah bulan ramadlan yaitu sebagai Hari Raya Lebaran.

Sekarang giliran kata Idul Fitri, secara harfiah kata ini berasal dari bahasa arab yaitu idun dan fitrotun. Idun artinya hari raya, fitrotun artinya kembali atau suci, jadi secara harfiah Idul Fitri adalah hari raya untuk kembali menjadi suci. Kenapa disebut Idul Fitri??? Sebab pada hari itu semua ummat islam yang telah melaksanakan puasa selama 1 bulan penuh akan menjadi suci kembali karena dosa-dosa yang berkaitan langsung dengan Allah telah diampuni. Tinggal dosa-dosa yang berkaitan dengan sesama makhluk saja. Jadi hari itupun dinamakan Hari Raya Idul Fitri.

Namun tahukah anda jika kata Lebaran dan kata Idul Fitri itu berbeda. Berbeda dari segi apa??? Berbeda dari segi Substansinya, yaitu kalau kata Lebaran atau Hari Raya Lebaran bisa dilakukan dan dinikmati oleh setiap orang dan siapa saja, baik yang menunaikan puasa 1 bulan penuh atau yang puasa setengah-setengah, bahkan yang tidak puasa sama sekali. Kenapa??? Karena Lebaran hanya menunjukkan berakhirnya bulan Ramadlan yang menjadi penjara bagi mereka yang durhaka, dan menjadikan ladang pahala bagi mereka yang taqwa.

Berbeda dengan Lebaran, kata Idul Fitri atau Hari Raya Idul Fitri ini hanya bisa dinikmati dan dirasakan oleh orang-orang yang selama 1 bulan telah melaksanakan puasa di bulan Ramadlan dengan penuh keikhlasan. Kenapa yang menikmati hanya orang-orang yang berpuasa??? Jawabannya sederhana, karena orang yang telah berpuasa dengan ikhlas selama 1 bulan penuh di bulan Ramadlan, maka semua dosanya diampuni oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Seperti hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim,

مَنْ صَامَ رَ مَضَانَ ِإ ْيمَاناً وَحْتِسَاباً غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَ نْبِهِ

Artinya: Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadlan dengan Iman (yaitu yakin kalau puasa adalah wajib) dan mengharapkan pahala, maka dosa-dosanya yang terdahulu akan diampuni (oleh Allah).

وَ فِيْ رِوَا يَةٍ, مَنْ صَامَ رَ مَضَانَ ِإ ْيمَاناً وَحْتِسَاباً خَرَ جَ مِنْ ذُ نُوْ بِهِ كَيَوْمِ وَ لَدَ تْهُ اُ مُّهُ

Artinya: Dan di satu riwayat, Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadlan dengan Iman (yaitu yakin kalau puasa adalah wajib) dan mengharapkan pahala, maka keluarlah dosa-dosanya seperti pada saat dia dilahirkan oleh ibunya (dalam keadaan suci).

Jadi tidak dibenarkan orang yang tidak mau berpuasa ikut-ikutan merayakan Hari Raya Idul Fitri, sebab orang yang tidak mau puasa dosa-dosanya belum diampuni oleh Allah alias belum Fitroh (belum suci), maka yang berhak merayakan Idul Fitri adalah orang-orang yang mau melaksanakan puasa 1 bulan penuh dibulan Ramadlan.

Lantas, termasuk golongan yang merayakan Hari Raya Apakah kita nanti??? Lebaran ataukah Idul Fitri??? Jawabannya ada pada diri anda sendiri. Tapi kita selalu berdoa semoga kita semua termasuk dalam golongan yang akan merayakan Hari Raya Idul Fitri. Amien ya rabbal alamien .....

Kang dol mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H. Mohon Maaf Lahir Dan Batin.

MERAMAL MALAM LAILATUL QADAR

Siapa yang gak tahu malam lailatul qadar, malam yang dinanti-nanti semua kaum muslimin diseluruh penjuru dunia mulai dari orang tua sampai muda semuanya berharap dapat menemui malam seribu bulan itu. Adakah yang tahu mengapa semua ummat islam berharap dapat bertemu dengan malam lailatul qadar??? Jawabannya sederhana, karena ummat islam sangat tergiur dengan pahala yang dijanjikan Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang menyebutkan barang siapa beribadah pada malam lailatul qadar seperti beribadah 1000 bulan. Itulah mengapa setiap orang berharap dapat menjumpai malam yang penuh pahala itu. Seperti firman Allah yang artinya:

1. Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan (lailatul qadar).

2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

Namun perlu diingat, bahwa tidak hanya ibadah dan amal saleh saja yang dilipat gandakan pahalanya di malam lailatul qadar, tapi amalan-amalan mungkar juga akan dilipat gandakan dosanya, karena menepati malam penggandaan amal. Jangan dikira cuma amal baik saja yang digandakan Allah, tapi amal burukpun akan digandakan Allah jika menepati malam 1000 bulan. Maka dari itu, sebisa mungkin kita harus dapat meminimalisir kesalahan yang menimbulkan dosa disetiap malam pada bulan Ramadlan, sehingga kita terhindar dari dosa yang amat besar.

Nah, untuk mendapatkan malam lailatul qadar itu kita harus selalu rajin beribadah disetiap malam bulan Ramadlan mulai tanggal 1 hingga tanggal 30 tanpa ada yang bolong, karena dengan begitu bisa dipastikan kita akan menemui malam lailatul qasar yang penuh berkah. Namun ada sebuah kitab yang memprediksi datangnya malam lailatul qadar, yaitu kitab Bugyatul Mustarsyidin. Dalam kitab ini disebutkan bahwa:

يَا سَائِلِيْ عَنْ لَيْلَةِ اْلقَدْرِ الَّتِيْ فِيْ عَشْرِ رَمْضَانِ اْلأَخِيْرِ حَلَّتِ

فَإِ نَّهَا فِيْ الُمفْرَدَاتِ اْلعَشْرِ تُعْرَفُ مِنْ يَوْمِ ابْتِدَاءِ الشَّهْرِ

فَبِاْلأَحَدْ وَاْلأَرْ بِعَا فَالتَّاسِعَةْ وَجُمْعَةٍ مَعَ الثَّلاَثاَ السَّابِعَةْ

وَ إِنْ بَدَا اْلخَمِيْسَ فَهْيَ اْلخَامِسَةْ وَ إِنْ بََدَا بِالسَّبْتِ فَهِيَ الثَّا لِثَةْ

وَ إِنْ بَدَا اْلإِثْنَيْنِ فَهِيَ اْلحَادِىْ هَذَا عَنِ الصُّوْ فِيَّةِ الزُّ هَّادِ

ا. بغية المسترشدين ص ١١٣

Maksud dari kelima bait diatas adalah:

1. Jika awal Ramadlan hari ahad atau hari rabu, maka malam lailatul qadar diprediksi jatuh pada malam tanggal 29 Ramadlan.

2. Tapi, jika awal Ramadlan adalah hari jum’ah atau hari selasa, maka malam lailatul qadar diprediksikan jatuh pada malam tanggal 27 Ramadlan.

3. Dan jika awal Ramadlan hari kamis, maka malam lailatul qadar diprediksi jatuh pada malam tanggal 25 Ramadlan.

4. Namun jikalau awal Ramadlan hari sabtu, malam lailatul qadar diprediksi jatuh pada malam tanggal 23 Ramadlan.

5. Dan jika awal Ramadlan adalah hari senin seperti tahun ini (1432 H), maka malam lailatul qadar diprediksikan akan jatuh pada malam tanggal 21 Ramadlan.

Anda boleh percaya dan boleh juga tidak, karena malam lailatul qadar yang tahu secara pasti hanya Allah Dzat yang Maha Tahu. Kita sebagai makhluk hanya bisa memprediksikan saja, jadi kalau prediksi diatas meleset mohon dimaklumi, namanya juga prediksi bisa benar dan bisa juga salah. Tapi yang pasti malam lailatul qadar ada di salah satu malam di bulan Ramadlan, jadi kita harus optimistis untuk mendapatkan malam lailatul qadar. Mari berjuang demi mendapatkan malam 1000 bulan.

Demikian penjelasan mengenai prediksi malam lailatul qadar, semoga ada manfaatnya untuk kita semua.