Kamis, 27 Januari 2011

MENGKRITIK YES, MENGHINA NO

Baru-baru ini, kita rakyat Indonesia sedang memperbincangkan masalah yang hangat sekaligus krusial menyangkut harkat dan martabat Bangsa Indonesia. Benyak dikalangan masyarakat umum salah menafsirkan pidato Presiden SBY yang berbicara masalah kenaikan gaji TNI dan Polri dengan menyebutkan bahwa gaji saya selama 7 tahun terakhir ini gak naik-naik”.

Memang Presiden berpidato demikian, namun beliau sama sekali tidak curhat masalah gajinya yang tidak naik selama 7 tahun. Beliau berkata demikian karena ingin memberikan motivasi kepada aparat penegak hukum kita untuk lebih bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya karena kesejahteraannya (gajinya) sudah ditingkatkan.

Dan wajar pula beliau berkata seperti itu, karena forumnya memang membahas kenaikan gaji para perwira TNI dan Polri, jikalau seandainya Bapak SBY berpidato pada forum pemberantasan korupsi, tentunya Presiden pun akan berbicara masalah korupsi. Lantas jikalau Presiden berbicara Korupsi, apakah Presiden juga korupsi ...???

Ironi memang, media yang selama ini sebagai penyalur informasi, justru tidak mau memberikan berita yang obyektif dan transparan kapada masyarakat, padahal suplai masyarakat akan informasi tergantung media, kalau media yang dipercaya sudah seperti itu lantas mau dijadikan sepertia apa bangsa ini ...??? Dan juga para politisi yang kontra dengan pemerintahan agaknya memang sengaja mempolitisasi pidato Presiden seolah-oleh Presiden meminta agar gajinya dinaikkan dengan menggalang dana untuk Presiden di gedung DPR-MPR RI. Sehingga citra beliau tambah buruk di mata rakyat Indonesia.

Di indonesia memang diberikan keleluasaan seluas-luasnya bagi setiap warganya untuk mengeluarkan pendapat terhadap pemerintah, namun benarkah setiap warga diperbolehkan menghina Pemimpinnya sendiri dihadapan rakyat Indonesia dengan menggalang dana melalui koin untuk Presiden ...???

Sungguh bejad akhlak orang-orang yang melakukan hal-hal tersebut, memang penggalangan dana yang selama ini banyak dilakukan masyarakat Indonesia, benar-benar kegiatan yang mulia karena memang benar-benar didasari oleh niat yang mulia dan memang benar-benar dapat membantu saudara-saudara kita yang sedang kesulitan biaya, seperti Koin Peduli Prita, Koin Peduli Bilkis dan Koin Peduli-peduli yang lain. Namun bila penggalangan dana untuk Presiden melalui Koin Untuk Presiden kayaknya bukan sebagai bantuan yang dapat meringankan beban Presiden tetapi justru sebuah penghinaan terhadap simbol negara.

Saya berharap, polemik ini tidak berlarut-larut karena saya bahkan seluruh bangsa Indonesia tentunya tidak ingin bila masalah ini justru akan memalingkan persoalan-persoalan besar seperti kasus century dan kasus mafia pajak yang harus diusut tuntas sampai ke akar-akarnya. Dan juga saya berpesan kepada segenap rakyat Indonesia untuk tidak menghina Presiden kita karena Beliau adalah simbol negara yang harus kita hormati, kita boleh mengkritik beliau tetapi kritiklah dengan sopan dan santun. Dan yang paling penting kritikan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja Presiden untuk menuju arah yang lebih baik.

Minggu, 02 Januari 2011

KEMENANGAN SEJATI

Pada tanggal 29 Desember 2010 adalah malam yang menggembirakan sekaligus memilukan bagi Bangsa Indonesia, karena pada malam tersebut Indonesia dapat menjamu tamunya dari tanah Melayu dengan ramah dan sopan tanpa anarkisme sedikitpun, meskipun menahan rasa berduka atas kekalahan Tim Garuda dalam perebutan gelar juara di ajang turnamen AFF Cup 2010 pada putaran final leg kedua di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta atas tamunya Harimau Melayu dengan agregat gol 4-2.

Memang benar, bahwa Indonesia telah kalah pada turnamen paling bergengsi di ASEAN itu, tetapi menurut saya KEKELAHAN INDONESIA ATAS MALAYSIA ADALAH SEBUAH KEMENANGAN SEJATI YANG HARUS DISYUKURI, karena dunia telah mengetahui dengan seksama bahwa bagaimana Malaysia telah MENGHALALKAN SEGALA CARA untuk memenangkan turnamen tersebut dengan menggunakan carar-cara bejad tak bermoral yang telah TERORGANISIR, seperti menggunakan bedak gatal, laser dan lain-lain. Itu semua dilakukan hanya untuk meraih sebuah PIALA YANG TIDAK BERHARGA.

Berbeda jauh dengan Indonesia, meskipun telah kalah dalam pertandingan tetapi Bangsa Indonesia tetap menunjukkan sikap sportif dan ramah, karena Bangsa Indonesia tahu dan sadar bahwa SPORTIFITAS, MORAL dan MARTABAT SUATU BANGSA HARUS DIJUNJUNG TINGGI melebihi segala-galanya. Apalah artinya sebuah kemenangan tanpa menggunakan nurani??? Ibarat pejuang MATI DALAM MEDAN PERTEMPURAN LEBIH BAIK DARI PADA HIDUP DIBAWAH BAYANG-BAYANG KEMUNAFIKAN.

Aku bersyukur Indonesia tanah airku tercinta beserta tumpah darahnya dapat menampilkan sebuah akhlaq mulia kepada dunia dengan bermain sportif dan ramah, aku yakin KALAH TERHORMAT LEBIH MULIA DARI PADA MENANG KARENA TIPU MUSLIHAT. Dan akupun percaya suatu saat Indonesia akan menjadi sebuah NEGARA yang ditakuti dan disegani kawan maupun lawan.

Hidup INDONESIA......... Aku bangga menjadi rakyatmu........ Majulah PASUKAN GARUDA......... Meskipun hari ini kita tidak beruntung, tetapi hari esok, keberuntungan pasti dipihak kita......... Amin.........

Dan untuk suporter Tim Nas Merah Putih, jangan bersedih karena ini bukan akhir dari segalanya, masih banyak turnamen dan kejuaraan yang masih menanti didepan. Jadi jangan patah semanagt, selalu dukung terus Tim Nas Merah Putih dan teruslah teriakkan......... GARUDA DI DADADKU.........